KARAKTERISTIK LALU LINTAS
Arus lalu
lintas terbentuk dari pergerakan
individu pengendara yang
melakukan interaksi antara
yang satu dengan
yang lainnya pada suatu ruas jalan dan
lingkungannya. Karena persepsi
dan kemampuan individu pengemudi mempunyai sifat yang
berbeda maka perilaku
kendaraan arus lalu
lintas tidak dapat diseragamkan
lebih lanjut, arus lalu
lintas akan mengalami
perbedaan karakteristik akibat
dari perilaku pengemudi yang
berbeda yang dikarenakan
oleh karakteristik lokal dan
kebiasaan pengemudi.
Arus lalu
lintas pada suatu ruas jalan karakteristiknya akan
bervariasi baik berdasar
waktunya. Oleh karena
itu perilaku pengemudi akan
berpengaruh terhadap perilaku
arus lalu lintas. Dalam menggambarkan arus lalu lintas
secara kuantitatif dalam rangka
untuk mengerti tentang
keragaman karakteristiknya dan
rentang kondisi perilakunya, maka perlu suatu parameter. Parameter
tersebut harus dapat
didefenisikan dan diukur
oleh insinyur lalu lintas
dalam menganalisis, mengevaluasi,
dan melakukan perbaikan fasilitas lalu
lintas berdasarkan parameter dan pengetahuan pelakunya (Oglesby,
C.H.& Hicks.R.G. 1998)
Karakteristik utama
arus lalu lintas
yang digunakan untuk
menjelaskan karakteristik lalu
lintas adalah sebagai
berikut:
1. Volume (q),
2. Kecepatan (v),
3. Kerapatan (k).
VOLUME
Volume merupakan
jumlah kendaraan yang diamati melewati
suatu titik tertentu dari
suatu ruas jalan selama
rentang waktu tertentu.
Volume lalu lintas biasanya dinyatakan
dengan satuan kendaraan/jam
atau kendaraan/hari.(smp/jam) atau
(smp/hari). Dalam pembahasannya
volume dibagi menjadi:
1. Volume harian
(daily volumes) dibedakan:
Volume harian
ini digunakan sebagai dasar
perencanaan jalan dan observasi umum tentang
“trend” pengukuran volume pengukuran
volume harian ini
dapat a. Average Annual Daily
Traffic (AADT), yakni volume
yang diukur selama
24 jam dalam kurun
waktu 365 hari, dengan demikian
total kendaraan yang
di bagi 365 hari. b. Average
Daily traffic (ADT), yakni volume
yang diukur selama
24 jam penuh dalam
periode waktu tertentu yang dibagi
dari banyaknya hari tersebut.
2. Volume jam-an
(hourly volumes)
Volume jam-an
adalah suatu pengamatan terhadap arus
lalu lintas untuk untuk menentukan jam
puncak selama periode pagi
dan sore. Dari
pengamatan tersebut dapat diketahui
arus paling besar
yang disebut arus
pada jam puncak.
Arus pada jam puncak ini dipakai
sebagai dasar untuk
desain jalan raya dan
analisis operasi lainnya yang
dipergunakan seperti untuk
analisa keselamatan.
Peak
hour factor (PHF) merupakan perbandingan
volume lalu lintas
per jam pada saat
jam puncak dengan 4 kali
rate of flow pada saat yang
sama (jam puncak).
PHF = ( VOLUME
PER JAM ) / ( 4 X PEAK RATE FACTOR OF FLOW ) …...(1)
Rate
factor of flow adalah
nilai eqivalen dari volume
lalu lintas per
jam, dihitung dari jumlah
kendaraan yang melewati
suatu titik tertentu pada
suatu lajur/segmen jalan selama interval
waktu kurang dari
satu jam.
KECEPATAN
Kecepatan didefinisikan
sebagai laju dari suatu pergerakan kendaraan dihitung dalam
jarak per satuan waktu. Dalam
pergerakan arus lalu
lintas, tiap kendaraan
berjalan pada jalan yang
berbeda. Dengan demikian dalam
arus lalu lintas tidak dikenal
karakteristik kecepatan
kendaraan tunggal. Dari distribusi tersebut, jumlah
rata-rata atau nilai tipikal dapat
digunakan untuk mengetahui
karakteristik dari arus lalu
lintas.
MKJI 1997
menggunakan kecepatan tempuh
sebagai ukuran utama kinerja segmen jalan,
karena mudah dimengerti dan diukur
dan merupakan masukan
yang penting untuk biaya pemakai
jalan dalam analisa ekonomi. Kecepatan tempuh didefinisikan dalam MKJI
1997 sebagai kecepatan rata – rata ruang dari kendaraan ringan (LV)
sepanjang segmen jalan. Persamaaan
untuk menentukan kecepatan:
V = ( L ) / ( TT )........................…………….. (2)
dimana:
V : Kecepatan tempuh yaitu kecepatan rata – rata (km/jam)
arus lalu lintas dihitung dari
panjang jalan dibagi
waktu tempuh rata – rata kendaraan
yang melalui segmen
jalan,
L : Panjang jalan yang diamati,
TT : Waktu tempuh yaitu waktu rata –rata yang
digunakan kendaraan menempuh segmen
jalan dengan panjang tertentu
(detik).
KERAPATAN
Kerapatan didefinisikan sebagai
jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang
jalan atau lajur, secara
umum diekspresikan dalam kendaraan per kilometer. Kerapatan
sulit diukur secara
langsung di lapangan,
melainkan dihitung dari nilai
kecepatan dan arus
sebagai hubungan sebagai
berikut:
q = k.Us ………………….…………………………………….(3)
k = q.Us …………………………………………….…………(4)
Dimana:
q = arus,
Us = space mean speed,
k = kerapatan.
HUBUNGAN ANTARA
VOLUME, KECEPATAN DAN
KERAPATAN
Volume, kecepatan
dan kerapatan merupakan
3 (tiga) variabel / parameter utama (makroskopis) dalam aliran
lalu lintas yang
digunakan untuk mengetahui
karakteristik arus lalu
lintas.
1. Volume (flow),
merupakan jumlah kendaraan
yang melewati suatu
titik tertentu. pada suatu ruas jalan
per satuan waktu tertentu yang
dinyatakan dalam kendaraan/jam
2. Kecepatan (speed), adalah
tingkat gerakan di
dalam suatu jarak tertentu dalam satu
satuan waktu yang dinyatakan
dengan kilometer/jam.
3. Kerapatan (density),
merupakan jumlah kendaraan
yang menempati suatu ruas/segmen jalan
tertentu yang dinyatakan
dalam kendaraan/kilometer.
Hubungan antara ketiga
parameter di atas
selanjutnya dapat dinyatakan
dalam hubungan matematis yang
tercantum dalam sub bab kerapatan di atas. Persamaan pada
sub bab kerapatan tersebut hanya berlaku
untuk arus lalu lintas tak
terganggu, dimana setiap arus
bergerak secara bebas tidak ada pengaruh dari luar.
Contoh aliran
ini dapat dilihat
pada arus lalu
lintas jalan utama dari
jalan bebas hambatan.
Hubungan antara ketiga parameter tersebut
menggambarkan tentang aliran lalu lintas
tak terinterupsi (uninterrupted
traffic stream) dimana volume merupakan
hasil dari kecepatan
dan kerapatan. Sementara itu
hubungan tersebut untuk lalu
lintas yang stabil, kombinasi variabel
yang menghasilkan hubungan dua
dimensi. Gambar di bawah
mengilustrasikan tentang bentuk
umum hubungan tersebut.
Gambar 1. Hubungan antara
volume, keepatan, dan kerapatan
Keterangan :
qm = kapasitas, arus
maksimum (kendaraan/jam)
um = kecepatan kritis,
kecepatan pada saat mencapai
kapasitas (km/jam)
km = kerapatan
kritis, kerapatan pada saat mencapai kapasitas
(kend/jam)
kj = kerapatan
macet, keadaan untuk semua kendaraan berhenti
(kend/jam)
uf = kecepatan
teoritis untuk lalu lintas
ketika kerapatannya nol (km/jam)
Perlu diketahui arus
“nol” (tidak ada arus) terjadi
dalam 2 (dua) kondisi. Ketika tidak ada kendaraan di
jalan raya berarti
kepadatannya nol, dimana kecepatan teoritis didasarkan
pada “kecepatan arus bebas”
(free flow speed) yang
merupakan kecepatan
tertinggi bagi kendaraan
yang sendirian. Namun
demikian arus “nol” juga terjadi ketika kepadatan begitu
tinggi sehingga kendaraan yang
akan bergerak harus berhenti sehingga
terjadi kemacetan lalu
lintas yang disebut dengan istilah
traffic jam. Pada
kondisi ini semua
kendaraan berhenti sehingga tidak ada kendaraan yang
lewat pada suatu ruas
jalan tersebut.
PERHITUNGAN
VOLUME DAN KECEPATAN
1. Perhitungan Volume
Volume kendaraan adalah parameter
yang menjelaskan keadaan
arus lalu lintas di
jalan. Kendaraan yang
melewati suatu ruas
jalan dijumlahkan dengan mengalikan faktor
konversi kendaraan yang telah ditetapkan sehingga nantinya diperoleh jumlah
kendaraan yang lewat
pada ruas jalan tersebut. Nilai tersebut kemudian dikonversikan
ke dalam smp/jam untuk mendapatkan nilai
volume kendaraan yang lewat setiap
jamnya.
2. Perhitungan Kecepatan
Kecepatan merupakan laju pergerakan yang ditandai
dengan besaran yang
menunjukkan jarak yang
ditempuh kendaraan dibagi
dengan waktu tempuh.
Kecepatan dapat didefenisikan dengan persamaan sebagai berikut ;
U = ( X ) / ( T )……….………….(5)
Dengan:
U = kecepatan (km/jam)
X = jarak tempuh kendaraan (km)
T = waktu tempuh kendaraan (jam)
Kecepatan kendaraan
pada suatu bagian
jalan, akan berubah-ubah
menurut waktu dan besarnya
lalu lintas. Ada 2 (dua)
hal penting yang
perlu diperhatikan dalam
menilai hasil studi
kecepatan yaitu :
Dalam perhitungan,
kecepatan rata-rata dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1.
Time mean speed (TMS),
yang didefenisikan sebagai kecepatan
rata-rata dari seluruh kendaraan
yang melewati suatu
titik dari jalan
selama periode waktu tertentu.
Ut = ( L/n ) x ( (1/t1) + (1/t2) + (1/t3)…….) …..………………………...………..(6)
Keterangan :
L = panjang penggal jalan
(m)
N = jumlah sampel
kendaraan
ti = waktu tempuh
kendaraan
2.
Space mean speed (SMS), yakni
kecepatan rata-rata dari
seluruh kendaraan yang menempati
penggalan jalan selama periode
waktu tertentu.
Kedua jenis
kecepatan di atas
sangat berguna dalam
studi mengenai hubungan antara volume,
kecepatan dan kerapatan.
SUMBER MATERI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar