STUDI EMPIRIS
Pengertian empiris
adalah suatu keadaan yang berdasarkan pada kejadiaan nyata yang pernah dialami.
Kejadian tersebut bisa didapatkan melalui penelitian, observasi ataupun
eksperimen. Di dalam empiris, pengalaman (kejadian nyata) menjadi dasar yang
sangat mutlak dan peran akal sangatlah sedikit. Bila ada pernyataan, data itu empiris,
berarti data tersebut didasarkan pada penelitian ataupun eksperimen yang telah
dilakukan.
Seperti kita ketahui,
saat ini segala macam bentuk penelitian didasarkan pada sifat empiris. Jadi
semisal kita menulis skripsi atau tesis, kita harus bisa menyajikan data yang
bersifat empiris, itu artinya kita perlu melakukan penelitian ataupun observasi
untuk mendukung teori kita.
Contoh lain, ketika
kita sedang mempelajari sejarah, dan di dalam pelajaran tersebut tercantum
keterangan empiris, berarti fakta dari sejarah tersebut berdasarkan kisah nyata
yang benar-benar terjadi.
Empiris mengandalkan
panca indera untuk membuktikan dan menganalisis sesuatu, padahal panca indera
manusia juga memiliki keterbatasan. Sebagai contohnya, saat mata kita melihat
sebuah sendok yang sebagian masuk ke dalam air, maka akan terlihat bengkok.
Padahal sesungguh sendok tersebut tidaklah bengkok, namun indra penglihatan kita
melihat sendok itu membengkok. Masih banyak perdebatan tentang empiris ini,
walaupun begitu ada beberapa tokoh dunia yang menggagas paham empiris, seperti
Francis Bacon, Thomas Hobbes, dan lainnya.
Dengan demikian, Studi empiris adalah studi yang
dilakukan berdasarkan data
– data eksperimental hasil
pengamatan, pengalaman, trial and error (uji coba), juga menggunakan ke 5 panca
indera manusia (penglihatan, perasa, penciuman, pendengaran, sentuhan) dan
bukan secara teoritis & spekulasi, lebih untuk ilmu pengetahuan dan
penelitian.
Contoh Studi Empiris
Salah satu contoh sumber Studi Empiris adalah studi tentang
penelitian sebelumnya. Berikut
ini adalah contohnya :
1.
Skripsi yang dibuat oleh Isnan (2013), mahasiswa
Universitas Diponogoro Semarang, dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas
Pelayanan Online Reservation Ticket Terhadap Kepuasan Pelanggan” diperoleh kesimpulan yaitu:
Dari hasil
penelitian tersebut
Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis dan
memberikan bukti empiris mengenai pengaruh
empat variable dari kualitas
pelayanan elektronik yaitu efficiency (X1) , fulfillment (X2),
system availability (X3), terhadap kepuasan
pelanggan pengguna layanan dan
privacy (X4) terhadap kepuasan pelanggan layanan Online
Reservation Ticket PT Kereta Api
Indonesia Daop 4 Semarang.
Populasi dalam penelitian
ini adalah calon penumpang kereta
api yang menggunakan
layanan online reservation
ticket di wilayah PT
Kereta Api Indonesia
Daop 4 Semarang.
Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode kuesioner.
Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis
regresi linier berganda.
Hasil dari perhitungan analisis
regresi linier berganda
yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa semua variabel
independen yang terdiri
dari efficiency,
fulfillment, system availability,
dan privacy membuktikan bahwa
memiliki koefisien dengan
arah koefisien positif.
Hal ini semua variabel
independen mempunyai pengaruh
positif terhadap variabel dependen
yaitu kepuasan pelanggan.
Dan koefisien
determinasi ( adjusted R2 ) yang diperoleh
sebesar 0,525 hal
ini berarti 52,5% pelanggan dipengaruhi
oleh variabel dan efficiency,
kepuasan fulfillment, system availability, privacy . Selebihnya dipengaruhi
oleh faktor lain
yang tidak dijelaskan dalam model
regresi yang diperoleh
dalam penelitian ini.
Variabel efficiency independen
yang paling besar
pengaruhnya terhadap merupakan
variabel dependen yaitu sebesar 0,400.
2.
Skripsi yang
dibuat oleh Wibowo
(2013), mahasiswa Institut
Pertanian Bogor, dengan judul
“ Commuter Line Analisis
Kepuasan Konsumen Terhadap
Kualitas Pelayanan Krl Bogor Jakarta” . Dari
hasil penelitian diperoleh kesimpulan :
Penelitian ini
bertujuan untuk : (1) menganalisis
atribut kualitas pelayanan
yang dianggap paling penting oleh konsumen KRL Commuter Line
Jabodetabek; (2) menganalisis kinerja KRL Commuter Line terhadap atribut
kualitas pelayanan yang menentukan kepuasan
konsumen KRL Commuter
Line Jabodetabek; (3) menganalisis hubungan
antara kepuasan konsumen
dengan mutu/ kualitas pelayanan di
Kereta Api KRL
Commuter Line yang
disediakan oleh PT.
KAI Commuter Jabodetabek; (4) menganalisis
hubungan antara karakteristik konsumen dengan
tingkat kepuasan konsumen
KRL Commuter Line
yang disediakan oleh PT.
KAI Commuter Jabodetabek.
Penelitian ini
menggunakan data primer dan
data sekunder, Data
primer diperoleh dengan
melakukan survei terhadap 100
responden Konsumen KRL
Commuter Line Jakarta-Bogor
dengan bantuan kuisioner yang
telah dipersiapkan. Penentuan
responden sebagai sampel dilakukan secara
accidental sampling yaitu
dengan melakukan wawancara terhadap pelanggan
KRL Commuter yang
bersedia menjadi responden.
Data sekunder diperoleh dari
catatan yang ada
di KAI, internet
dan studi literatur. Metoda analisis
dengan menggunakan analisis
deskripsi, analisis Customer Satisfiction Index
(CSI), Importance Performance
Analysis (IPA) dan
analisis Chi Square antara
variabel tingkat kepuasan
dengan karaktersitik responden.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa
responden sebagian besar
adalah berjenis kelamin pria
yaitu sebesar 63%.
Usia responden sebagian
besar pada usia
produktif pada kisaran 18 – 25
tahun sebesar 35%, 35 – 45 tahun sebesar 26%, 25 – 35 sebesar
19%. Pekerjaan sebagian
besar adalah pegawai
swasta sebesar 33%, wirausaha 27%,
PNS/BUMN 22%. Rata-rata
pendapatan responden terbesar adalah pada
kisaran 2,5 juta - 5 juta rupiah sebesar 33%,
1,5 juta – 2,5 juta
rupiah sebesar 25%, 500
ribu rupiah - 1,5 juta
rupiah sebesar 20%.
Pendidikan terbanyak adalah Strata
1 sebesar 42%,
Pascasarjana sebesar 20%,
SMA sebesar 17%
dan SMP sebesar 10%.
Nilai CSI
sebesar 44,78% y ang
artinya rata kepuasan konsumen
adalah kurang puas
(0,35 –- rata tingkat 0,50). Berdasarkan
hasil analisis IPA terdapat
7 atribut yang
dinyatakan penting namun
kinerjanya rendah yaitu berturutturut mulai
dari yang kinerja
terendah adalah ketepatan
jadwa l perjalanan,
kemampuan memberikan pelayanan
terbaik kepada konsumen, kecepatan dan
ketepatan dalam memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh konsumen, keramahan
dan kesopanan petugas
dalam melayani konsumen, kejujuran dan
kesabaran karyawan/petugas d alam
memberikan pelayanan kepada konsumen, harga
tiket yang ditawarkan
terjangkau oleh semua
lapisan masyarakat dan kebersihan
di dalam stasiun.
Terdapat 9
atribut yang dinyatakan
penting dan kinerja sudah
bagus mulai dari
kinerja tertinggi berturutturut adalah kemudahan menjangkau lokasi
stasiun, Ketersediaan informasi
yang berkaitan dengan
jadwal KRL, kemudahan dalam
memperoleh informasi yang
jelas, kemampuan petugas dalam
melaksanakan pekerjaannya, ketersediaan
asuransi dan jaminan keselamatan, kemampua n
petugas memberikan informasi
kepada konsumen dengan bahasa
yang mudah di
mengerti, kesediaan karyawan
untuk menghargai dan melayani
kebutuhan konsumen, kebersihan
stasiun dan ketersediaan
alat untuk menginformasikan rute
perjalanan. Hasil analisis
Chi Square menunjukkan adanya hubungan antara tingkat kepuasan dengan jenis pekerjaan konsumen.
3.
Skripsi yang
dibuat oleh Musroh
(2014), mahasiswa Universitas
Muhamadiah Surakarta dengan judul
“ Kepuasan Penumpang Ke
Analisis Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap reta Api
Sriwedaridi Stasiun Solo
Balapan Jurusan Solo – Yogyakarta” . Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan :
Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kualitas pelayanan
terhadap kepuasan berganda dengan uji
t, Uji F,
dan koefisien determinasi (R2). Hasil analisis menunjukkan
bahwa signifikansi variabel tangibles (X1) 0,009 , signifikansi
variabel responsive (X3) 0,001 , signifikansi
variabel assurance (X4) 0,000 , signifikansi variable empathy (X5) 0,017 , yang artinya
bahwa variabel tangibles, responsive,
assurance, dan empathy terhadap
kepuasan penumpang. Sedangkan signifikansi variabel Reliability (X2)
0,240 , yang artinya
bahwa Reliability tidak berpengaruh
secara parsial terhadap kepuasan
penumpang.
Hasil analisis
data diperoleh nilai
Fhitung = 31,676 dengan
signifikansi 0,000, yang
artinya bahwa variabel tangibles, reliability, responsive,
assurance, terhadap dan empathy berpengaruh secara
simultan kepuasan penumpang. Hasil
penelitian menunjukkan 60,8%
variasi variabel kepuasan penumpang
dapat dijelaskan oleh
variabel tangibles, reliability,
responsive, assurance, dan empathy.
Sedangkan sisanya 39,2%
variasi variabel kepuasan
penumpang dijelaskan oleh faktor lain
diluar mode.
Tabel 1. Studi Empiris
NO
|
SUMBER
|
OBJEK
|
SUBJEK
|
METODE
|
1
|
Isnan
(2013)
|
PT.
KAI Daop 4 Semarang
|
Konsumen
KAI Semarang
|
Analisis
Regresi Linier Berganda
|
2
|
Wibowo
(2013)
|
Computer
Line Jabodetabek
|
Konsumen
Computer Line
|
Ipa
dan Csi
|
3
|
Musroh
(2013)
|
Kereta
Api Swidani di Stasiun Solo
|
Konsumen
Kereta Api Solo
|
Compienience
Sampling
|
SUMBER MATERI
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar