Senin, 22 April 2019

RPS PERTEMUAN VI - VII


STUDI EMPIRIS

Pengertian empiris adalah suatu keadaan yang berdasarkan pada kejadiaan nyata yang pernah dialami. Kejadian tersebut bisa didapatkan melalui penelitian, observasi ataupun eksperimen. Di dalam empiris, pengalaman (kejadian nyata) menjadi dasar yang sangat mutlak dan peran akal sangatlah sedikit. Bila ada pernyataan, data itu empiris, berarti data tersebut didasarkan pada penelitian ataupun eksperimen yang telah dilakukan.

Seperti kita ketahui, saat ini segala macam bentuk penelitian didasarkan pada sifat empiris. Jadi semisal kita menulis skripsi atau tesis, kita harus bisa menyajikan data yang bersifat empiris, itu artinya kita perlu melakukan penelitian ataupun observasi untuk mendukung teori kita.

Contoh lain, ketika kita sedang mempelajari sejarah, dan di dalam pelajaran tersebut tercantum keterangan empiris, berarti fakta dari sejarah tersebut berdasarkan kisah nyata yang benar-benar terjadi.

Empiris mengandalkan panca indera untuk membuktikan dan menganalisis sesuatu, padahal panca indera manusia juga memiliki keterbatasan. Sebagai contohnya, saat mata kita melihat sebuah sendok yang sebagian masuk ke dalam air, maka akan terlihat bengkok. Padahal sesungguh sendok tersebut tidaklah bengkok, namun indra penglihatan kita melihat sendok itu membengkok. Masih banyak perdebatan tentang empiris ini, walaupun begitu ada beberapa tokoh dunia yang menggagas paham empiris, seperti Francis Bacon, Thomas Hobbes, dan lainnya.

Dengan demikian, Studi empiris adalah studi yang dilakukan berdasarkan data – data  eksperimental hasil pengamatan, pengalaman, trial and error (uji coba), juga menggunakan ke 5 panca indera manusia (penglihatan, perasa, penciuman, pendengaran, sentuhan) dan bukan secara teoritis & spekulasi, lebih untuk ilmu pengetahuan dan penelitian.

Contoh Studi Empiris

Salah satu contoh sumber Studi  Empiris adalah studi  tentang  penelitian sebelumnya. Berikut ini adalah contohnya :

1.       Skripsi yang dibuat oleh Isnan (2013), mahasiswa Universitas Diponogoro Semarang, dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Online Reservation Ticket Terhadap Kepuasan  Pelanggan” diperoleh kesimpulan yaitu:  

Dari  hasil  penelitian  tersebut Penelitian  ini  bertujuan  untuk  menganalisis  dan  memberikan  bukti  empiris mengenai  pengaruh  empat  variable  dari kualitas  pelayanan  elektronik  yaitu efficiency (X1) , fulfillment  (X2),  system  availability  (X3), terhadap  kepuasan  pelanggan pengguna  layanan dan privacy (X4) terhadap kepuasan pelanggan layanan Online  Reservation  Ticket PT Kereta  Api  Indonesia  Daop  4  Semarang.  Populasi  dalam  penelitian  ini adalah calon  penumpang  kereta  api  yang  menggunakan  layanan  online  reservation  ticket di  wilayah  PT  Kereta  Api  Indonesia  Daop  4  Semarang.

Pengumpulan  data dilakukan  dengan  menggunakan  metode  kuesioner.  Teknik  analisis  data  yang digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  analisis  regresi  linier  berganda.  Hasil  dari perhitungan  analisis  regresi  linier  berganda  yang  telah  dilakukan  menunjukkan bahwa  semua  variabel  independen  yang  terdiri  dari efficiency,  fulfillment,  system availability, dan privacy membuktikan  bahwa memiliki  koefisien  dengan  arah  koefisien  positif.  Hal  ini semua  variabel  independen  mempunyai  pengaruh  positif terhadap  variabel  dependen  yaitu  kepuasan  pelanggan. 

Dan  koefisien  determinasi ( adjusted  R2 ) yang  diperoleh  sebesar  0,525  hal  ini  berarti  52,5% pelanggan  dipengaruhi  oleh  variabel dan efficiency, kepuasan fulfillment,  system  availability, privacy . Selebihnya  dipengaruhi  oleh  faktor  lain  yang tidak  dijelaskan  dalam model  regresi  yang  diperoleh  dalam  penelitian  ini.  Variabel efficiency independen  yang  paling  besar  pengaruhnya  terhadap merupakan variabel  dependen yaitu sebesar 0,400.


2.       Skripsi  yang  dibuat  oleh  Wibowo  (2013),  mahasiswa  Institut  Pertanian  Bogor, dengan  judul  “ Commuter Line Analisis  Kepuasan  Konsumen  Terhadap  Kualitas  Pelayanan  Krl Bogor Jakarta” . Dari hasil  penelitian diperoleh kesimpulan :

Penelitian  ini  bertujuan  untuk  :  (1)  menganalisis  atribut  kualitas  pelayanan  yang dianggap paling penting oleh konsumen KRL Commuter Line Jabodetabek;  (2) menganalisis  kinerja KRL Commuter Line terhadap atribut kualitas pelayanan yang  menentukan  kepuasan  konsumen  KRL  Commuter  Line  Jabodetabek;  (3) menganalisis  hubungan  antara  kepuasan  konsumen  dengan  mutu/  kualitas pelayanan  di  Kereta  Api  KRL  Commuter  Line  yang  disediakan  oleh  PT.  KAI Commuter Jabodetabek;  (4)  menganalisis  hubungan  antara  karakteristik konsumen  dengan  tingkat  kepuasan  konsumen  KRL  Commuter  Line  yang disediakan  oleh  PT.  KAI  Commuter  Jabodetabek. 

Penelitian  ini  menggunakan data  primer  dan  data  sekunder,  Data  primer  diperoleh  dengan  melakukan  survei terhadap  100  responden  Konsumen  KRL  Commuter  Line  Jakarta-Bogor  dengan bantuan  kuisioner  yang  telah  dipersiapkan.  Penentuan  responden  sebagai  sampel dilakukan  secara  accidental  sampling  yaitu  dengan  melakukan  wawancara terhadap  pelanggan  KRL  Commuter  yang  bersedia  menjadi  responden.  Data sekunder  diperoleh  dari  catatan  yang  ada  di  KAI,  internet  dan  studi  literatur. Metoda  analisis  dengan  menggunakan  analisis  deskripsi,  analisis  Customer Satisfiction  Index  (CSI),  Importance  Performance  Analysis  (IPA)  dan  analisis  Chi Square  antara  variabel  tingkat  kepuasan  dengan  karaktersitik  responden.

Hasil penelitian  menunjukkan  bahwa  responden  sebagian  besar  adalah  berjenis  kelamin pria  yaitu  sebesar  63%.  Usia  responden  sebagian  besar  pada  usia  produktif pada  kisaran  18 25 tahun sebesar  35%,  35 45 tahun sebesar 26%, 25 35 sebesar  19%.  Pekerjaan  sebagian  besar  adalah  pegawai  swasta  sebesar  33%, wirausaha  27%,  PNS/BUMN  22%.  Rata-rata  pendapatan  responden  terbesar adalah  pada  kisaran  2,5  juta - 5  juta  rupiah sebesar  33%,  1,5  juta – 2,5  juta  rupiah sebesar  25%,  500  ribu  rupiah - 1,5  juta  rupiah  sebesar  20%.  Pendidikan  terbanyak adalah  Strata  1  sebesar  42%,  Pascasarjana  sebesar  20%,  SMA  sebesar  17%  dan SMP  sebesar  10%. 

Nilai  CSI  sebesar  44,78%  y ang  artinya  rata kepuasan  konsumen  adalah  kurang  puas  (0,35 –- rata  tingkat 0,50).  Berdasarkan  hasil  analisis IPA  terdapat  7  atribut  yang  dinyatakan  penting  namun  kinerjanya  rendah  yaitu berturutturut  mulai  dari  yang  kinerja  terendah  adalah  ketepatan  jadwa l perjalanan,  kemampuan  memberikan  pelayanan  terbaik  kepada  konsumen, kecepatan  dan  ketepatan  dalam  memberikan  informasi  yang dibutuhkan  oleh konsumen,  keramahan  dan  kesopanan  petugas  dalam  melayani  konsumen, kejujuran  dan  kesabaran  karyawan/petugas  d alam  memberikan  pelayanan  kepada konsumen,  harga  tiket  yang  ditawarkan  terjangkau  oleh  semua  lapisan  masyarakat dan  kebersihan  di  dalam  stasiun. 

Terdapat  9  atribut  yang  dinyatakan  penting  dan kinerja  sudah  bagus  mulai  dari  kinerja  tertinggi  berturutturut adalah  kemudahan menjangkau  lokasi  stasiun,  Ketersediaan  informasi  yang  berkaitan  dengan  jadwal KRL,  kemudahan  dalam  memperoleh  informasi  yang  jelas,  kemampuan  petugas dalam  melaksanakan  pekerjaannya,  ketersediaan  asuransi  dan  jaminan keselamatan,  kemampua n  petugas  memberikan  informasi  kepada  konsumen dengan  bahasa  yang  mudah  di  mengerti,  kesediaan  karyawan  untuk  menghargai dan  melayani  kebutuhan  konsumen,  kebersihan  stasiun  dan  ketersediaan  alat untuk  menginformasikan  rute  perjalanan.  Hasil  analisis  Chi  Square  menunjukkan adanya  hubungan antara  tingkat kepuasan dengan  jenis pekerjaan konsumen.


3.       Skripsi  yang  dibuat  oleh  Musroh  (2014),  mahasiswa  Universitas  Muhamadiah Surakarta  dengan  judul  “ Kepuasan Penumpang  Ke Analisis  Pengaruh  Kualitas  Pelayanan  Terhadap reta  Api  Sriwedaridi  Stasiun  Solo  Balapan  Jurusan Solo Yogyakarta” . Dari hasil  penelitian diperoleh  kesimpulan :

Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  pengaruh  kualitas  pelayanan  terhadap kepuasan  berganda dengan  uji  t,  Uji  F,  dan  koefisien  determinasi (R2).  Hasil analisis  menunjukkan  bahwa  signifikansi  variabel tangibles (X1)  0,009 , signifikansi  variabel responsive (X3)  0,001 ,  signifikansi  variabel assurance (X4) 0,000 ,  signifikansi  variable empathy (X5)  0,017 ,  yang  artinya  bahwa  variabel tangibles,  responsive,  assurance, dan empathy terhadap  kepuasan  penumpang.  Sedangkan signifikansi variabel Reliability (X2) 0,240 ,  yang  artinya  bahwa  Reliability tidak  berpengaruh  secara  parsial terhadap  kepuasan  penumpang. 

Hasil  analisis  data  diperoleh  nilai  Fhitung  = 31,676  dengan  signifikansi  0,000,  yang  artinya  bahwa  variabel tangibles, reliability,  responsive,  assurance, terhadap dan empathy berpengaruh  secara  simultan kepuasan  penumpang.  Hasil  penelitian  menunjukkan  60,8%  variasi variabel  kepuasan  penumpang  dapat  dijelaskan  oleh  variabel tangibles,  reliability, responsive,  assurance, dan empathy. Sedangkan  sisanya  39,2%  variasi  variabel kepuasan penumpang  dijelaskan oleh faktor lain diluar mode.


Tabel 1. Studi Empiris
NO
SUMBER
OBJEK
SUBJEK
METODE
1
Isnan (2013)
PT. KAI Daop 4 Semarang
Konsumen KAI Semarang
Analisis Regresi Linier Berganda

2
Wibowo (2013)
Computer Line Jabodetabek

Konsumen Computer Line
Ipa dan Csi
3
Musroh (2013)
Kereta Api Swidani di Stasiun Solo

Konsumen Kereta Api Solo
Compienience Sampling


SUMBER MATERI :





Tidak ada komentar:

Posting Komentar