METODE – METODE DARI BERBAGAI SURVEI LALU LINTAS
A. SURVEI INVENTARISASI JALAN
Jenis informasi yang
dikumpulkan tergantung pada tujuan penggunaannya. Bina Marga tertarik dengan
masalah penanganan konstruksi jalan seperti: data mengenai jenis konstruksi jalan,
fasilitas drainase dan kondisi struktur.
Dinas LLAJ tertarik pada
aspek operasional arus lalu - lintas dan pengendaliannya, seperti faktor-faktor
yang mempengaruhi bangkitan perjalanan, kapasitas jalan dan persimpangan, serta
keselamatan lalu-lintas.
1.
Metode Inventarisasi Jalan Antar Kota
Dilakukan dengan
penekanan pada alinemen jalan, kondisi fisik, kualitas permukaan dalam kaitannya dengan kenyamanan
berkendaraan. Informasi yang dikumpulkan dalam survei inventarisasi jalan
meliputi:
a.
Panjang, lebar ruas jalan,
b.
Jenis konstruksi,
c.
Alinemen horizontal, alinement
vertikal
d.
Jarak pandangan,
e.
Fasilitas pejalan kaki, bahu jalan
dan drainase,
f.
Kondisi permukaan jalan, koefisien
gesekan jalan,
g.
Lebar jalan, jumlah jalur,lebar
median, lebar bahu yang diperkeras, daerah milik jalan/damija/ROW
h.
Lokasi dan jenis persimpangan
serta semua akses lainnya,
i.
Lokasi, jenis dan ukuran dan rambu
jalan, marka jalan dan lampu penerangan.
2.
Metode Inventarisasi Jalan Kota
Rincian
data inventansasi prasarana jalan untuk jalan kota meliputi:
a.
Desain geometrik.
b.
Pengendalian lalu lintas
Informasi
mengenai perangkat pengendalian lalu-lintas yang perlu diinventarisasikan meliputi:
1)
Rambu lalu-lintas dan marka jalan yang meliputi lokasi, jenis dan ukuran,
2)
Lampu lalu-lintas dan lampu penerangan
3)
Persimpangan, jari-jari belokan, lokasi dan jenis pengendalian
4)
Parkir dan akses ke dan dan jalan, parkir di jalan dan diluar jalan,
dan cara pengendaliannya.
B. SURVEI VOLUME LALU-LINTAS
TERKUALIFIKASI
1.
Metode Survei Manual
a. Volume lalu-lintas
Surveyor menempati suatu titik tertentu di tepi jalan sehingga
mendapatkan pandangan yang jelas sedapat mungkin petugas terhindar dan
panas,hujan. Petugas mencatat setiap kendaraan yang melewati titik yang telah
ditentukan pada formulir lapangan atau dengan hand tally (suatu alat kecil yang
dapat menjumlah secara kumulatif) dan memindahkannya pada formulir lapangan.
Pencatatan data umumnya dilakukan secara terpisah untuk masing-masing
arah lalulintas, waktu pengamatan biasanya antara 5 menit (untuk jalan yang sangat
sibut) hingga 1 jam (untuk jalan luar kota).
Survei
yang lebih rumit adalah metode kendaraan pengamat bergerak ( moving car
observer), metode ini digunakan apabila data volume dan kecepatan secara
sekaligus ingin diperoleh.
b.
Volume lalu-lintas terklasifikasi
Cara melakukan pencacahan volume lalu-lintas secara manual serupa
dengan pencacahan volume lalu-lintas, namun diperlukan formulir yang berbeda. Jangka waktu tergantung
maksud dan kondisi lalu lintas yang akan dipecahkan. Jika masalah kemacetan
pada saat jam sibuk, maka pencacahan volume lalu-lintas dengan interval 5
menit, selain diperlukan data volume selama sehari.
Dalam memperoleh data arus lalu-lintas sehari, maka survei dilakukan
selama 24 jam, akan tetapi waktu terbesar adalah antara jam 06.00 pagi sampai
jam 18.00 malam (12 jam). Volume selama 12 jam ini biasanya sebesar 85% dan
total volume sehari penuh pada area perkotaan dan 80% pada rute antar kota.
2. Metode Pencacahan Otomatis
Alat
pencacahan otomatis umumnya terdiri dari :
1)
Detector yang mendeteksi kendaraan
yang melintasinya.
2)
Alat pencatatan mekanis atau
elektronik, yang mencatat/mendeteksi setiap kendaraan yang melewati detector.
3)
Video kamera, yang diperlengkapi
dengan alat pendeteksi kendaraan secara visual.
Berbagai sistem pencacah otomatis tersedia dan sistem yang baru tentu
dikembangkan. Banyak sistem yang dapat langsung dihubungkan dengan komputer
untuk kemudahan dan kecepatan pemrosesan data selanjutnya.
a.
Selang udara ( pheumatic tube )
Sistem selang udara
khususnya digunakan untuk pencacahan yang relatif singkat. Sistem ini terdiri
dari satu selang karet yang diletakan secara melintang pada jalur jalan dan
diikatkan pada permukaan jalan dengan menggunakan klip pengikat khusus. Satu
ujung selang ditutup, kecuali untuk satu lubang angin yang kecil, sedang ujung
lainnya dihubungkan ke alat pencatat yang digerakan dengan tekanan udara. Setiap kali
kendaraan melewati selang, masing-masing sumbu roda kendaraan akan menyebabkan
satu pulsa udara yang mengarah kealat pencatat.
b.
Pekat elektrik
Pelat elektrik merupakan
alat yang terdiri dari pelat baja yang ditanamkan dibawah permukaan jalan.
Setiap sumbu kendaraan yang melewati pelat ini akan menimbulkan aliran listrik
dan mengaktifkan alat pencatat.
c.
Induksi putar ( induction loop )
Induksi putar adalah
kawat listrik yang diletakan dibawah permukaan jalan. apabila arus litrik
dialirkan pada kawat tersebut, maka akan terbentuk medan magnit. Medan magnit
ini akan terganggu bila logam seperti kendaraan melintasinya, dan gangguan
tersebut dicatat.
d.
Radar
Detektor radar yang
digantungkan diatas jalan yang secara menerus mengirimkan dan menerima signal
radio pada frekwensi tertentu, yang digunakan untuk menghitung volume kendaraan
pada jalan yang sangat sibuk dan memiliki banyak jembatan.
e.
Detektor ultrasonik
Ada dua jenis detektor
ultrasonik, yaitu pulsa dan resonansi. Jenis pulsa dioperasikan dengan memakai
gelombang suara, dan gelombang tersebut dipantulkan kembali oleh permukaan
jalan. Kendaraan yang melewati dibawah. unit ini akan memantulkan gelombang
yang lebih pendek, yang mana kemudian dicatat.
Jenis detektor resonansi memerlukan alat pencar di satu sisi dan jalan
dan alat penerima disisi lainnya. Kendaraan yang lewat akan memutuskan alur
(beam) energi ultrasonik, dan ini dicatat sebagai satu kendaraan.
f.
Video Image Processor
Video image processor
merupakan perangkat kamera video yang merekam arus lalulintas dan dilengkapi
dengan alat yang dapat merekam perubahan gambar yang teijadi didalam gambar
video sehingga dapat dihitung besarnya arus lalu-lintas.
C. SURVEI VOLUME PERGERAKAN MEMBELOK
Pencacahan
pergerakan membelok digunakan untuk:
1)
Desain geometrik persimpangan.
2)
Analisis pengendalian dan
kapasitas persimpangan dengan perhatian khusus terhadap arus belok kanan.
3)
Studi kelambatan
4)
Statistik kecelakaan
5)
Perhitungan arus jenuh.
Metode Survei Volume
Pergerakan Membelok
Pengamat berdiri ditepi jalan pada masing-masing kaki persimpangan
dengan pandangan kearah persimpangan, dan menghitung kendaraan yang bergerak
sesuai dengan arah pergerakannya. Jika memungkinkan, pengamatan dan gedung tinggi yang berdekatan atau
dapat digunakan kaniera video dan tempat yang memadai dan menganalisisnya
dilaboratorium/kantor.
Volume terklasifikasi juga dapat dilakukan dalam survei ini, tapi biasanya tidak sedetail
pada pencacahan terkiasifikasi pada ruas jalan. Pencacahan harus dilakukan
untuk menentukan arus lalu-lintas per jam pada jam sibuk dan biasanya dilakukan
dalam interval 5 menit sampai 15 menit. Pada gambar dibawah ini diperlihatkan
contoh formulir pencacahan pergerakan membelok.
D. SURVEI KECEPATAN
Manfaat
dan kegunaan data survai kecepatan lalu-lintas yang terpenting adalah :
a)
Penentuan kebutuhan alat
pengendali lalu-lintas dengan rambu lalu-lintas, marka dan lampu isyarat
lau-lintas.
b)
Evaluasi efektivitas dan perbaikan
lalu-lintas (studi sebelum dan sesudah),
c)
Merumuskan standar untuk keperluan
desain dan rancang bangun jalan barn atau peningkatan jalan.
d)
Analisis ekonomi, terutama
terhadap dampak kecepatan terhadap peningkatan / penurunan manfaat ekonomi.
e)
Analisis data kecelakaan
(kecepatan-kecelakaan, kecepatan-karakteristik geometrik)
1.
Metode Tak Langsung
1.1
Metode Dua Pengamat
Dilokasi yang akan diteliti ditetapkan suatu jarak dasar tertentu,
biasanya antara 20 meter sampai 100 meter, pada setiap titik disalipkan 1 orang
pengamat. Pengamat pertama menurunkan tangannya begitu sebuah kendaraan yang
diukur kecepatannya melewatinya dan pengamat ke 2 menjalankan stop watch.
Pengamat ke 2 mematikan stop watch ketika kendaraan tersebut melewatinya dan kemudian
mencatat waktu tempuh kendaraan yang diamati.
1.2
Metode Enoscope
Metode ini sama seperti metode dua pengamat, kecuali bahwa alat
enoscope digunakan sebagai pengganti salah satu pengamat. Apabila digunakan
satu buah enoscope maka pengamat berdiri pada ujung yang lain. Apabila
digunakan dua enoscope pengamat berdiri ditengah-tengah. Pada waktu kendaraan
melewati enoscope tersebut, maka pantulan kilatan cahaya akan terlihat pada
cermin. pada saat itu pengamat mulai menekan tombol stop watch, kemudian waktu
kendaraan melewati ujung lainnya, dimanajarak kedua enoscope tersebut telah
ditentukan, maka pengamat menghentikan stop watch dan mencatat waktu yang
digunakan kendaraan untuk menempuh jarak tersebut.
1.3
Metode Speed Meter
Dengan alat speed meter penggunaan tenaga manusia digantikan dengan
mesin. Sebagai contoh, alat Venner meter, menggunakan dua selang karet, dimana
alat ini secara elektronik akan mengukur waktu antara dua pulsa udara yang
ditimbulkan oleh satu as roda kendaraan yang melintasi kedua pipa karet
tersebut berurutan.
1.4
Metode Time Lapse Photography
Adalah suatu cara pengukuran kecepatan dengan menggunakan peralatan photography. Peralatan
yang digunakan adalah kamera film yang merekam gerakan kendaraan denga selang
waktu tertentu sedemikian sehingga gerakan kendaraan dapat dipantau dengan
mengikuti gerakan atau dengan menggunakan rekaman video yang dilengkapi dengan
rekaman waktu. Video film dapat berputar terus, atau sebagai alternatifnya foto
dapat diambil pada interval waktu yang regular.
2.
Metode Langsung
2.1
Radar Meter
Radar meter menggunakan gelombang radio, gelombang ultrasonik atau
gelombang infra merah yang dipancarkan dan alat tersebut kearah kendaraan yang
akan diukur kecepatannya yang kemudian dipantulkan kembali oleh kendaraan, dan
dan selisih waktu gelombang tersebut dipantulkan secara berurutan dapat diukur
kecepatan kendaraan oleh microprocessor pada peralatan tersebut.
SUMBER MATERI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar