Minggu, 18 November 2018

SUMBER - SUMBER AIR


A. DEFINISI SUMBER AIR
Menurut UU Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air, sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah.

B.  SUMBER – SUMBER AIR
         Berikut ini adalah 4 macam sumber - sumber air di antaranya adalah :
1.      Air laut
        Air laut memiliki rasa asin karena mengandung senyawa garam murni (NaCl) yang cukup tinggi. Menurut beberapa sumber penelitian, kadar garam murni air laut berkisar 3% dari jumlah total keseluruhan air laut. Karena rasanya yang asin, untuk menjadikan air laut sebagai air murni diperlukan sebuah teknologi terapan untuk memfilter sekaligus destilasi (penyulingan) air untuk menghilangkan kadar garam yang tinggi. Untuk saat ini, beberapa Negara di Timur Tengah (misalnya, Arab Saudi dan Iran) telah mengembangkan teknologi filterisasi dan destilasi yang mampu mengubah air laut menjadi air minum. Untuk mengembangkan teknologi filterisasi dan destilasi air laut dibutuhkan dana yang cukup besar. Disamping itu, filterisasi dan destilasi air laut membutuhkan pasokan energi listrik yang besar. Penggunaan destilasi air laut merupakan langkah tepat dan efisien untuk mengatasi suplai air minum di negara – negara kering, seperti di Timur Tengah dan Afrika. Namun, perlu disadari saat ini perairan laut  seperti “tong sampah”. Hal ini terjadi akibat ulah manusia yang membuang limbah berbahaya di perairan laut lepas. Selain itu, tidak jarang ribuan barel minyak tertumpah dilautan akibat kecerobohan manusia, seperti tabrak maupun kebocoran kapal tanker. Hal itu jelas berdampak buruk pada ekosistem laut dan kualitas air destilasi yang dihasilkan.
        Air yang dijumpai di dalam alam berupa air laut sebanyak 80%, sedangkan sisanya berupa air tanah/daratan, es, salju dan hujan. Air laut turut menentukan iklim dan kehidupan di bumi.
        Air ini sifatnya asin karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl dalam air laut 3% dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi syarat untuk di minum.
Fungsi air laut :
a)      Sebagai suatu unsur keseimbangan darat, laut dan udara.
b)      Sebagai tempat hidupnya binatang dan tumbuh-tumbuhan laut. Ada dua macam elemen nutrisi yaitu elemen nutrisi utama (mayor), misalnya nitrogen, phosphorous, silikon dan elemen nutrisi mikro.
c)      Sebagai sumber air hujan.
d)     Alat transportasi.
e)      Sebagai sarana olah raga.
f)       Sebagai sarana pariwisata.
g)      Sebagai sumber mata pencaharian nelayan.
h)     Sebagai sumber devisa Negara
i)        Sebagai bahan desinfektan, sebagai bahan pengobatan.

2.      Air hujan
        Cara menjadikan air hujan sebagai sumber air minum hendaknya jangan saat air hujan baru mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Air hujan juga mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyaur maupun bak baik resevoir sehingga hal ini aka mempercepat terjadinya korasi atau karatan. Air hujan juga mempunyai sifat luna sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun.
        Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air dibumi. Walau pada saat presipitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut cenderung mengalami pencemaran ketika berada di atmosfer. Pencemaran yang berlangung di atmosfer itu dapat disebabkan oleh partikel debu, mikroorganisme, dan gas, misalnya, karbon dioksida, nitrogen, dan ammonia.
        Air hujan merupakan hasil proses penguapan (evaporasi) air di permukaan bumi akibat pemanasan oleh sinar matahari. Dalam keadaan ideal (tanpa pencemaran air), air hujan merupakan air bersih dan dapat langsung dikonsumsi oleh manusia. Namun, pada saat evaporasi berlangsung, air yang menguap sudah tercemar. Selain itu, air hujan yang turun juga “tercemar” oleh polusi udara. Akibatnya, air hujan tidak bersifat netral (pH = 7) lagi, melainkan bersifat asam. Hujan yang bersifat asam dapat menyebabkan korosi (karat) pada benda yang berbahan logam. Selain bersifat asam, air hujan cenderung bersifat sadah karena kandungan kalsium dan magnesiumnya cukup tinggi. Indikasi air sadah (kesadahan) adalah sabun atau deterjen tidak dapat beraksi dengan air. Akibatnya, sabun atau deterjen tidak berbusa walaupun dilarutkan dengan air. Dengan demikian, air sadah dapat memboros penggunaan sabun mandi atau sabun cuci. Selain kalsium dan magnesium, air hujan juga mengandung beberapa senyawa dan unsur (mineral), antara lain SO4, Cl, NH4, N2, C, dan O2.
        Air hujan mempunyai dampak positif dan negatif. Dampak positif adalah:
1.      Air hujan mempengaruhi iklim/cuaca; cuaca panas akan berubah menjadi cuaca dingin, kadar uap air di dalam atmosfer akan meningkat.
2.      Memberi suplai/asupan nutrisi kepada tanaman, terutama tanaman berumbi oleh karena air hujan mengandung nitrogen (NH3).
3.      Merupakan salah satu alternatif dari sumber air minum.
4.      Air hujan mengisi air sungai yang dangkal dan mengisi air sumur yang kering.
5.      Mengurangi polusi udara oleh karena butir-butir materi yang ada di dalam udara akan turun bersama hujan.
Dampak negatif adalah:
1.      Air hujan menyebabkan karat dan korosif terhadap karena mengandung NH3.
2.      Air hujan mengganggu penerbangan.
3.      Air hujan membatasi gerakan nelayan,para nelayan tidak dapat melaut.
4.      Air hujan dapat menyebabkan malapetaka terhadap pelayaran.
5.      Air hujan dapat menyebabkan sungai meluap dan banjir.
      Pemanfaatan air hujan sebagai sumber air bersih untuk kebutuhan sehari – hari individu perorangan/kelompok/pemerintah, biasanya dibuat sumur dan tangki air untuk menyimpan air bersih guna memenuhi kebutuhan hidup tersebut. Salah satu sumber air bersih berasal dari air hujan, sedangkan air hujan berasal dari penguapan air laut yang berubah menjadi awan. Kemudian awan tersebut terbawa oleh angina ke berbagai tempat. Ketika awan telah banyak menumpuk  maka akan jatuh berupa titik – titik air hujan. Akibtnya air hujan yang meresap ke dalam tanah maka air akan tersimpan dalam kandungan air tanah. Air tersebut akan dimanfaatkan menjadi air sumur, bendungan, dan tendon air.
3.      Air permukaan
        Air permukaan yang meliputi badan-badan air semacam sungai, danau, telaga, waduk, rawa, terjun, dan sumur permukaan, sebagian besar berasal dari air hujan yang jatuh kepermukaan bumi. Air hujan tersebut kemudian akan mengalami pencemaran baik oleh tanah, sampah, maupun lainnya.
        Air permukaan adalah air yang mengalir di permukaan bumi, pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang kayu, daun, kotoran industri dan lainnya. Untuk meminumnya harus melewati proses pembersihan yang sempurna.
        Air permukaan adalah semua air yang terdapat dipermukaan tanah, antara lain sumur, sungai, rawa, dan danau. Air permukaan berasal dari air hujan yang meresap dan membentuk mata air di gunung atau hutan, kemudian mengalir di permukaan bumi dan membentuk sungai atau mengumpul di tempat cekung yang membentuk danau ataupun rawa. Pada umumnya, air permukaan tampak kotor dan berwarna (tidak benig). Hal itu terjadi akibat kotoran, pasir, dan lumpur yang ikut terbawa (hanyut) oleh aliran air.
        Air permukaan banyak digunakan untuk berbagai kepentingan, antara lain untuk diminum, kebutuhan rumah tangga, irigasi, pembangkit listrik, industri, dan sebagainya. Agar dapat diminum, air permukaan harus diolah terlebih dahulu meliputi pengolahan fisika, kimia, dan biologi. Air permukaan dibagi menjadi dua, yaitu air sungai dan air danau atau rawa.
        Air permukaan merupakan salah satu sumber penting bahan baku air bersih. Faktor-faktor yang diperhatikan, antara lain:
a)    Mutu atau kualitas baku
b)    Jumlah atau kualitasnya
c)     Kontinuitasnya
        Dibandingkan dengan sumber air lain, air permukaan merupakan sumber air yang paling tercemar akibat kegiatan manusia, fauna, flora, dan zat-zat lain.
        Sumber-sumber air permukaan, antara lain, sungai, selokan, rawa, parit, bendungan, danau, laut, dan air terjun. Air terjun dapat dipakai untuk sumber air di kota-kota besar karena air tersebut sebelumnya sudah dibendung oleh alam dan jatuh secara gravitasi. Air ini tidak tercemar sehingga tidak membutuhkan perifikasi bakteri.
        Sumber air permukaan yang berasal dari sungai, selokan, dan parit mempunyai persamaan, yaitu airnya mengalir dan dapat menghanyutkan bahan yang tercemar. Sumber air permukaan yang berasal dari rawa, bendungan, dan danau memiliki air yang mengalir, tersimpan dalam waktu yang lama, dan mengandung sisa-sisa pembusukan alam, misalnya, pembusukan tumbuhan-tumbuhan, ganggang, fungi, dan lain-lain. Air permukaan yang berasal dari air laut mengandung kadar garam yang tinggi sehingga jika akan digunakan untuk air minum, air tersebut harus menjalani proses ion-exchange.
A.    Sumur
      Sumur merupakan sumber utama persediaan air bersi bagi penduduk yang tinggal didaerah pedesaan maupun di perkotaan Indonesia. Secara teknis sumur dapat dibagi menjadi 2 jenis:
1.      Sumur dangkal (shallow well)
      Sumur semacam ini memiliki sumber air yang berasal dari resapan air hujan diatas permukaan bumi terutama didaerah dataran rendah. Jenis sumur ini banyak terdapat di Indonesia dan mudah sekali terkontaminasi air kotor yang berasal dari kegiatan mandi-cuci-kakus (MCK) sehingga persyaratan sanitasi yang ada perlu sekali diperhatikan.
2.      Sumur dalam (deep well)
      Sumur ini memiliki sumber air yang berasal dari proses purifikasi alami air hujan oleh lapisan kulit menjadi air tanah. Sumber airnya tidak terkontaminasi dan memenuhi persyaratan sanitasi.
Tabel perbedaan sumur dangkal dan sumur dalam

Sumur dangkal
Sumur dalam
Sumber air
Air permukaan
Air tanah
Kualitas air
Kurang baik
baik
Kualitas bakteriologis
Kontaminasi
Tidak terkontaminasi
Persediaan
Kering pada musim kemarau
Tetap ada sepanjang tahun







 

B.      Air danau atau rawa
           Air danau atau rawa merupakan air permukaan yang mengumpul pada cekungan permukaan tanah. Permukaan air danau biasanya berwarna hijau kebiruan. Warna ini disebabkan oleh banyaknya lumut yang tumbuh dipermukaan air maupun di dasar danau atau rawa. Selain lumut, warna pada air danau juga dipengaruhi oleh bahan organik (kayu, daun, dan bahan organik lainnya) yang membusuk akibat proses dekomposisi oleh mikroorganisme di dalam air. Akibat proses pembusukan tersebut, air danau memiliki kadar besi Fe dan mangan Mn yang relatif tinggi. Kebanyakan, air danau memiliki kualitas yang lebih baik dari pada air sungai. Hal tersebut disebabkan tingkat pencemaran didanau relatif lebih kecil dibandingkan di aliran sungai. Air danau berfungsi sebagai sumber air tawar, sumber pembangkit tenaga listrik, pengairan atau irigasi, pencegah banjir, sarana rekreasi dan olahraga, sebagai bendungan.
C.     Air sungai
            Air sungai berasal dari mata air dan air hujan yang mengalir pada permukaan tanah. Secara fisik, air sungai terlihat berwarna coklat dengan tingkat kekeruhan yang tinggi karena bercampur dengan pasir, lumpur, kayu, dan kotoran lainnya. Kualitas air sungai juga dipengaruhi oleh lingkungan disekitar aliran sungai. Secara umum, kualitas air sungai didaerah hilir (muara) lebih rendah dibandingkan didaerah hulu (mata air). Hal ini terjadi akibat limbah industri dan rumah tangga yang dibuang langsung ke sungai tangga melalui proses pengolahan terlebih dahulu terkumpul di muara sungai. Akibatnya, secara kualitas fisika, kimia, maupun biologi, air di daerah muara sungai sangat rendah dan tidak layak dijadikan bahan baku air minum. Air sungai berfungsi sebagai sarana irigasi, sarana transportasi, perikanan, pembangkit tenaga listrik, sarana industri, untuk mandi dan mencuci
4.      Air tanah
        Air tanah merupakan sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi dan menyerap kedalam lapisan tanah dan menjadi air tanah. Sebelum mencapai lapisan tempat air tanah, air hujan akan menembus bebepara lapisan tanah dan menyebabkan terjadinya kesadahan pada air (hardness of water). Kesadahan pada air ini menyebabkan air mengandung zat-zat mineral dalam konsentrasi. Zat-zat mineral tersebut, antara lain kalsium, magnesium, dan logam berat seperti Fe dan Mn. Akibatnya apabila kita menggunakan air sadah untuk mencuci, sabun yang kita gunakan tidak akan berbusa dan bila diendapkan akan terbentuk endapan semacam kerak.
        Air tanah (ground water) berasar dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi yang kemudian mengalami perkolasi atau penyerapan kedalam tanah dan mengalami proses filtrasi secara alamiah. Proses – proses yang telah dialami air hujan tersebut, didalam perjalannya kebawah tanah, membuat air tanah menjadi lebih baik dan lebih murni dibandingkan air permukaan.
        Air tanah memiliki beberapa kelebihan dibanding sumber air lain. Pertama, air tanah biasanya bebas dari kuman penyakit dan tidak perlu menglami proses purifikasi atau penjernihan. Persediaan air tanah juga cukup tersedia sepanjang tahun, saat musim kemarau sekalipun. Sementara itu, air tanah juga memiliki beberapa kerugian atau kelemahan dibandingkan sumber air lainnya. Air tanah mengandung zat – zat mineral semacam magnesium, kalsium, dan logam berat seperti besi dapat menyebabkan kesadahan air. Selain tu untuk mengisap dan mengalirkan air ke atas permukaan, diperlukan pompa.
        Air tanah adalah air yang berada dibawah tanah di dalam zona jenuh dimana tekanan hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer. (suryono,1993).
        Air tanah disebut pula air tawar karena tidak terasa asin. Berdasarkan lokasi air maka air tanah dapat dibagi dalam 2 bagian yaitu:
1.     Air permukaan tanah
Yang termasuk air permukaan tanah adalah sungai, rawa-rawa, danau, waduk (buatan). Semuanya itu sangat tergantung curah hujan. Apalagi curah hujan lebat, air sungai, danau akan pasang.
2.     Air jauh dari permukaan tanah
Disebut air tertekan yaitu air yang tersimpan didalam lapisan tanah; termasuk air tanah adalah sumur gali, sumur bor. (Gabriel, 2001)
        Menurut definisi undang – undang sumber daya air, air tanah merupakan air yang terdapat di dalam lapisan tanah atau batu dibawah permukaan tanah. Air tanah berasal dari air hujan yang meresap kedalam tanah. Dalam proses peresapan tersebut, air tanah mengalami penyaringan (filtrasi) oleh lapisan-lapisan tanah. Air tanah lebih jernih dibandingkan air permukaan. Air tanah memiliki kandungan mineral yang cukup tinggi. Sifat dan kandungan mineral air tanah dipengaruhi oleh lapisan tanah yang dilaluinya. Kandungan mineral air tanah antara lain Na, Mg, Ca, Fe, dan O2.
        Kondisi tanah yang berkapur menyebabkan tingkat kesadahan air tanahnya relatif tinggi (keras). Air tanah di daerah berkapur mengandung ion-ion Ca2+ dan Mg2+ dalam jumlah yang cukup besar. Kondisi tanah yang mengandung batu granit, air tanahnya memiliki derajat kesadahan yang rendah (lunak) karena mengandung unsur (mineral) CO2 dan Mn(HCO3).
        Air tanah digolongkan menjadi tiga, yaitu air tanah dangkal, air tanah dalam, dan mata air. Golongan tersebut berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan mineral yang tekandung di air tanah.
a)         Air tanah dangkal
            Air tanah dangkal terdapat pada kedalam kurang lebih 15 meter dibawah permukaan tanah. Jumlah air yag terkandung pada kedalaman ini cukup terbatas. Biasanya hanya digunakan untuk keperluan rumah tangga, seperti minum, mandi, dan mencuci. Penggunaan air tanah dangkal berupa sumur berdinding semen maupun sumur bor. Secara fisik, air tanah terlihat jernih dan tidak berwarna (bening) karena telah mengalami proses filtrasi oleh lapisan tanah. Kealitas air tanah dangkal cukup baik dan layak digunakan sebagai bahan baku air mimun. Kuantitas air tanah dangkal dipengaruhi oleh musim. Pada saat musim hujan, jumlah air tanah dangkal berlimpah, tetapi jumlahnya terbatas saat musim kemarau.
b)         Air tanah dalam
            Air tanah dalam terdapat pada kedalaman 100-300 meter di bawah permukaan tanah. Air tanah dalam berwarna jernih dan sangat baik digunakan sebagai air minum karena telah mengalami proses penyaringan berulang – ulang oleh lapisan tanah. Air tanah dalam memiliki kualitas yang lebih baik dari pada air tanah dangkal. Hai ini disebabkan proses filtrasi air tanah dalam lebih panjang, lama, dan sempurna dibandingkan air tanah dangkal. Kuantitas air tanah dalam cukup besar dan tidak terlalu dipengaruhi oleh musim, sehingga air tanah dalam dapat digunakan untuk kepentingan industri dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama.
c)         Mata air
            Mata air adalah air tanah yang keluar langsung dari permukaan tanah. Mata air biasanya terdapat pada lereng gunung, dapat berupa rembesan (mata air rembesan) dan ada juga yang keluar di daerah dataran rendah (mata air ‘umbul’). Mata air memiliki kualitas air hampir sama dengan kualitas air tanah dalam dan sangat baik untuk air minum. Selain untuk air minum, mata air dapat digunakan untuk keperluan lainnya. Seperti mandi dan mencuci. Kuantitas air yang dihasilkan oleh mata air cukup banyak dan tidak dipengaruhi oleh musim, sehingga dapat digunakan untuk keperluan umum dalam jangka lama.
            Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah dengan hampir tidak dipengaruhi oleh musim, sedangkan kualitasnya sama denga air dalam.

C.  KARAKTERISTIK AIR DI SETIAP SUMBER – SUMBER AIR
1.      Air laut
        Air laut memiliki sifat fisik dan gerakan yang berbeda dengan air di daratan. Sifat fisik air laut meliputi kadar garam (salinitas), suhu dan warna.
                                i.   Salinitas
     Air laut memiliki ciri paling khas yang dapat diketahui oleh semua orang. Yaitu rasanya yang asin. Rasa asin tersebut disebabkan oleh adanya berbagai macam garam – garaman yang terlarut dalam air laut, terutama garam natrium klorida (NaCl). Garam jenis ini sering juga disebut sebagai garam dapur. Guna mengetahui banyaknya kadar garam dalam air larut dikenal istilah salinitas.
     Salinitas atau kadar garam adalah rata – rata banyaknya kadar garam (dalam garam) yang terdapat dalam setiap 1.000 gram (1 kg) air laut. Rata – rata kadar garam tersebut umumnya sebesar 3% dari berat seluruhnya. Namun, salinitas air laut biasanya disebut sebagai bagian perseribu atau dinyatakan dalam o (permil atau perseribu).
     Letak geografis laut berpengaruh terhadap salinitasnya sehingga laut pada tempat tertentu salinitasnya berbeda dengan laut di tempat yang lain. Contohnya, salinitas laut di khatulistiwa adalah 35%. Besarnya salinitas di khatulistiwa tersebut disebabkan oleh penguapan yang tinggi, tetapi diimbangi oleh curah hujan yang tinggi juga. Sementaraitu, salinitas didaerah subtropika lebih tinggi, yaitu sekitar 37%. Besarnya salinitas di subtropika tersebut disebabkan oleh penguapan yang tidak diimbangi dengan tingginya curah hujan. Salinitas yang tinggi terdapat di daerah laut yang tertutup dari arus bebas, misalnya Laut Tengah dan Laut Merah yang salinitasnya sebesar 40%. Besarnya salinitas di Laut Tengah dan Laut Merah tersebut terutama disebabkan oleh besarnya penguapan yang terjadi saat musim panas yang panjang dan tidak diimbangi dengan adanya curah hujan.
     Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap besar atau kecilnya salinitas adalah penguapan, curah hujan, dan dan pemasukan air dari sungai.
a)   Penguapan
Makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah makin tinggi salinitasnya, sebaliknyapada daerah yang rendah tingkat penguapan air lautnya, maka daerah itu rendah salinitasnya.
b)   Curah hujan
Makin tinggi curah hujan disuatu wilayah laut semakin rendah salinitasnya, sebaliknya makin sedikit atau kecil curah hujan yang turun makin tinggi salinitasnya.
c)   Pemasukan air sungai
Makin banyak air sungai yang masuk ke laut semakin rendah salinitasnya, sebaliknya makin sedikit air sungai yang masuk ke laut makin tinggi salinitasnya.

                                 ii.         Suhu
     Suhu air laut merupakan salah satu faktor yang sangat penting, terutama bagi kehidupan organisasi di laut. Hal itu penting karena suhu mempengaruhi aktivitas metabolism dan perkembangbiakan organisasi-organisasi tersebut.
     Seperti halnya darata, laut juga mendapatkan panas dari pancaran Matahari melalui suatu proses yang disebut isolasi. Suhu air laut, terutama di lapisan permukaan, banyak ditentukan oleh intensitas sinar Matahari. Oleh karena itu, letak astronomis berpengaruh terhadap tinggi rendahnya suhu air laut. Suhu permukaan air laut didaerah kutub sekitar dari 13, sedangkan didaerah tropis sekitar 28
     Suhu air laut didaerah tropis lebih tinggi dari pada di daerah kutub. Hal itu disebabkan oleh tiga faktor berikut ini :
1)   Sinar Matahari yang merambat  melalui atmosfer akan banyak kehilangan panas sebelum sampai di daerah kutub, jika dibandingkan dengan daerah ekuator.
2)   Karena besarnya perbedaan sudut datang sinar Matahari saat mencapai permukaan bumi. Sinar Matahai yang sampai ke permukaan bumi di daerah kutub akan tersebar ke daerah yang lebih luas jika dibandingkan dengan di daerah ekuator.
3)   Panas Matahari yang diterima bumi di daerah kutub lebih banyak yang dipantulkan kembali ke atmosfer jika dibandingkan dengan di daerah ekuator.
  Suhu air laut dari permukaan cenderung relative tetap panas hingga mencapai kedalaman 200 m di bawah permukaan laut. Namun, pada kedalaman antara 200 m dan 1000 m dibawah permukaan laut suhu turun secara mendadak yang dikenal dengan sebutan termokline. Sementara itu, besarnya suhu laut pada daerah yang terdalam sekitar 2 atau sedikit di bawahnya.
                               iii.         Warna
     Secara umum air laut dipermukaan bumi berwarna biru. Namun, dibeberapa tempat kadang kita jumpai air laut dapat berwarna kehijauan. Perubahan warna air laut itu dapat terjadi bergantung pada molekul air dalam menyerap dan memantulakan cahaya matahari, zat yang terlarut di dalam air laut. Seperti kita ketahui bahwa matahari memancarkan warna – warna merah, jingga, kuning, hijau, biru,dan ungu. Saat cahaya matahari dengan warna – warnanya tersebut menerpa lautan, molekul air menyerap sebagian besar warna itu, kecuali warna biru yang dipantulkan dan dihamburkan kembali. Oleh karena itu, air laut tampak berwarna biru.
     Selain berwarna biru, air laut juga dapat berwarna putih, hijau, merah, kuning, dan hitam. Terjadinya perbedaan warna tersebut karena hal berikut ini:
a)   Air laut berwarna putih karena terdapat endapan glasial di dasar lautnya. Laut berwarna putih terdapat di daerah kutub.
b)   Air laut berwarna hijau karena pada dasar laut teesebut terdapat fitoplankton yang memancarkan kandungan klorofilnya, saat cahaya matahari datang, klorofil pada fitoplankton menyerap sebagian besar warna merah dan biru, tetapi sebaliknya memantulkan warna hijau. Air laut berwarna hijau ini terlihat terutama di perairan dekat pantai
c)   Air laut berwana merah karena adanya ganggang merah yang hirup didasar laut, misalnya laut Merah di Saudi Arabia.
d)  Air laut berwarna kuning karena didasar laut tersebut banyak terdapat endapan lumur berwarna kuning. Endapan tersebut merupakan hasil metabolisme dari berbagai material didarat yang menghasilkan tanah berwarna coklat kekuningan, selanjutnya terbawa aliran sungai hingga ke laut. Contohnya adalah laut kuning di perairan Cina
e)   Air laut berwarna hitam karena didasar laut tersebut banyak terdapat endapan tanah loss berwarna hitam. Misalnya laut Hitam di Turki.

2.      Air hujan
a)   Mengandung CO2 dan O2
b)   Mempunyai pH yang rendah sehingga bersifat asam
c)   Mengandung kalsium dan magnesium yang cukup tinggi
d)  Mengandung SO4, Cl, NH4, N2, dan C.

3.      Air permukaan
a)   Air Sumur
                                         i.   Berwarna kuning
                                       ii.   Baunya seperti ada kandungan zat besi
                                     iii.   Mengandung zat Mangan (Mn) tinggi
b)   Air danau/rawa
   Kebanyakan air rawa ini berwarna yang di sebabkan oleh adanya zat-zat organik yang telah membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam air yang menyebabkan warna kuning coklat. Dengan adanya pembusukan kadar zat organis tinggi, maka umumnya kadar Fe dan Mn akan tinggi pula dan dalam keadaan kelarutan O2 kurang sekali (anaerob), maka unsur-unsur Fe dan Mn ini akan larut. Pada permukaan air akan tumbuh algae (lumut) karena adanya sinar matahari dan O2.
c)   Air sungai
   Hampir bisa dipastikan, air sungai sangat tidak higienis untuk digunakan, baik untuk mencuci peralatan kandang maupun untuk minuman. Hal ini disebabkan air sungai memiliki pH cenderung asam akibat banyaknya proses fermentasi dan pembusukan bahan organic dibagian hulu sungai. Selain itu, air sungai juga memiliki kandungan bakteria Eschericia coli yang cukup tinggi, karena sungai-sungai di Indonesia biasanya juga digunakan untuk buang air besar (WC). Selain itu, kandungan logam berat yang bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) juga cukup tinggi, karena air sungai-sungai tersebut juga digunakan sebagai sarana mandi dan bahka sebagai tempat pembuangan limbah industri.

4.      Air tanah
a)   Sifat fisik
1.   Warna air tanah  disebabkan oleh zat yang terkandung di dalamnya, baik berupa suspensi maupun terlarut.
2.   Bau air tanah dapat disebabkan oleh zat atau gas yang mempunyai aroma yang terkandung dalam air.
3.   Rasa air tanah ditentukan oleh adanya garam atau zat yang terkandung dalam air tersebut, baik yang tersuspensi maupun yang terlarut.
4.   Kekentalan air dipengaruhi oleh partikel yang terkandung di dalamnya. Semakin banyak yang dikandung akan semakin kental. Di samping itu apabila suhunya semakin tinggi maka kekentalannya akan semakin kecil (encer).
5.   Kekeruhan air disebabkan oleh adanya tidak terlarutkan zat yang dikandung. Sebagai contoh adalah adanya partikel lempung, lanau, juga zat organik ataupun mikroorganisme.
6.   Suhu air juga merupakan sifat fisik dari air. Suhu ini dipengaruhi oleh keadaan sekeliling, seperti musim, cuaca, siang-malam, tempat ataupun lokasinya.

b)   Sifat kimia
1.   Kesadahan atau Kekerasan
           Kesadahan atau kekerasan (total hardness), adanya kandungan Ca dan Mg. Kesadahan ada dua macam, yaitu kesadahan karbonat dan kesadahan non karbonat. Air dengan kesadahan tinggi sukar melarutkan sabun, oleh karenanya  air tersebut perlu dilunakkan lebih dahulu.
Tabel 3‑1 Klasifikasi air berdasarkan kesadahan (Hem, 1959; Sawyer dan Mc.Carty, 1994)
Kesadahan (mg/l CaCo3)
Kelas Air
Hem (1959)
Sawyer dan Mc. Carty
(1994)
0 – 60
0 - 75
Lunak
61 - 120
75 - 150
Menengah
121 - 180
150 - 300
Keras
> 180
> 300
Sangat keras

2.   Daya hantar listrik
           Daya hantar listrik  adalah sifat menghatanrkan listrik dari air. Air yang banyak mengandung garam akan mempunyai DHL tinggi. Pengukurannya dengan alat Electric Conductivity Meter (EC Meter), yang satuannya adalah mikromhos/cm atau μmhos/cm atau μsiemens/cm sering ditulis μS/cm.
           Air tanah pada umumnya mempunyai harga 100 - 5000 μmhos. Besaran DHL dapat dikonversikan menjadi jumlah garam terlarut (mg/l), yaitu: 10 m3 μmhos/cm = 640 mg/l  atau 1 mg/l = 1,56 mmhos/cm (1,56 μS/cm).
           Hubungan antara harga DHL dengan jumlah garam yang terlarut secara tepat perlu banyak koreksi seperti temperatur pengukuran, maupun tergantung juga dengan jenis garam yang terlarut, tetapi secara umum angka tersebut di atas sedikit banyak dapat mewakili. Hubungan antara harga DHL dan macam air seperti terlihat Tabel 3-4. 
Tabel 3‑4 Klasifikasi air berdasarkan harga DHL (dalam Hadipurwo, 2006)

DHL (mmhos/cm pada 25°C)
Macam Air
0,055
Air murni
0,5 - 5,0
Air suling
5 - 30
Air hujan
30 - 2000
Air tanah
35.000 - 45.000
Air laut







3.   Keasaman air
           Keasaman air dinyatakan dengan pH, mempunyai besaran mulai dari 1-14. Air yang mempunyai pH 7 adalah netral, sedangkan yang mempunyai pH lebih besar/kecil dari 7 disebut bersifat basa/asam. Jadi air yang mengandung garam kalsium karbonat atau magnesium karbonat, bersifat basa (pH 7,5 - 8), sedangkan yang mempunyai harga pH < 7 adalah bersifat asam, sangat mudah melarutkan Fe, sehingga air yang asam biasanya mempunyai kandungan besi (Fe) tinggi. Pengukuran pH air di lapangan dilakukan dengan pH meter, atau kertas lakmus.

4.   Kandungan ion
            Kandungan ion baik kation maupun anion yang terkandung  di dalam air diukur banyaknya, biasanya dalam satuan part per million (ppm) atau mg/l. Ion-ion yang diperiksa antara lain Na, K, Ca, Mg, Al, Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, SO4,  CO2, CO3, HCO3, H2SF,  NH4,  NO3, , NO2, KMnO4,  SiO2, boron, ion-ion logam yang biasanya jarang akan tetapi ion ini bersifat sebagai racun antara lain As, Pb, Sn, Cr, Cd, Hg, Co.

c)   Sifat biologi
   Kandungan biologi di dalam air diukur terutama dengan banyaknya bakteri coli. Untuk standar air minum ada batas maksimum kandungan coli yang diperbolehkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar